5 Pola Dasar Sulam Tapis Lampung

Gambar
 Berikut lima pola dasar untuk membuat /menyulam kain tapis Pola zig zag Pola gunung Pola lereng Pola belah ketupat Garis vertikal jaraknya 0,5 cm Gariz horizontal 1cm

Perilaku kerja keras dan Tanggung jawab

Hidup adalah sebuah perjuangan. Tanpa adanya usaha untuk berjuang maka manusia tidak akan bisa bertahan untuk hidup. Untuk itu manusia haruslah berjuang sekuat tenaga untuk memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Dalam berjuang memiliki makna yang cukup luas. Di dalamnya terkandung nilai-nilai untuk bekerja keras. Tanpa adanya unsur itu apa yang kita harapkan dan cita-citakan belum tentu akan tercapai. Dengan bekerja keras dan tekun akan muncul sikap optimis dalam diri seseorang untuk menggapal cita-citanya. Dengan adanya sifat kerja keras, manusia tidak akan mudah goyah dan putus asa dalam mengerjakan apa yang ia lakukan. Tidak mudah putus semangat apabila dalam melakukan pekerjaannya mengalami hambatan atau bahkan kegagalan.

A. Perilaku kerja keras

1. Pengertian Kerja keras

Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus-menerus tanpa mengenal lelah. Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan sungguh sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan Agama Islam mengajarkan umatnya agar selalu bekerja keras dalam menjalankan kehidupannya di muka bumi ini. Segala sesuatu yang dilakukan tidak dengan kerja keras, hasilnya tidak akan sempurna. Sebaliknya, seberat apa pun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, hasilnya akan dapat diraih dengan baik. Untuk itu manusia dituntut selalu memiliki dan menjaga sifat tersebut. Agar dalam menjalani kehidupan dan melakukan pekerjaan tetap menjadi orang yang selalu optimis dan berpikiran positif.

2. Pentingnya Kerja Keras

Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, Islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan, dan tidak mau bekerja mencari nafkah. Selain bekerja keras, kita juga harus berdo'a kepada Allah SWT., agar apa yang diinginkan dapat terkabul. Sebab bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan manusia atau disebut juga syariat, sedangkan berdo'a adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan manusia atau disebut juga hakikat. Bekerja keras adalah salah satu ajaran Islam yang wajib dibiasakan oleh umatnya. Islam menganjurkan umatnya agar selalu bekerja keras untuk mencapai harapan dan cita-cita. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT. yang berbunyi seperti berikut. 

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."

Ayat di atas, secara tegas mengingatkan bahwa kita dilarang hanya mementingkan kehidupan akhirat. dan melupakan kehidupan dunia. Islam mengajarkan agar manusia menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan urusan akhirat. Bekerja untuk dunia wajib seimbang dengan beribadah untuk akhirat. Khusus untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan dunia, syaratnya wajib dilakukan dengan usaha dan kerja keras.

3. Nilai-Nilai Positif dari Kerja Keras dalam Fenomena Kehidupan

Di antara nilai-nilai positif kerja keras sebagai berikut.

  1. tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan
  2. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga setan ketika menjalankan suatu pekerjaan.
  3. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan perbuatan setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian agar mendapatkan hasil yang baik.
  4. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai yang kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT. ajaran Islam termasuk ibadah.
  5. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran Islam, sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

4. Membiasakan Perilaku Kerja Keras

Untuk dapat membiasakan diri bersikap kerja keras, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini.
  1. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya, hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat.
  2. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuan agama.
  3. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingatkan kita ketika lupa atau salah.
  4. Selalu menjaga diri dari perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan mungkar
  5. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan bekerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.
  6. Panjatkan do'a kepada Allah SWT. agar diberi kekuatan dapat bersikap kerja keras dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang datang dari langit tanpa ada usaha dan kerja keras,
  7. Mulailah membiasakan diri bersikap kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa menjadi orang yang sukses. 

5. Hikmah Bekerja Keras

Di antara hikmah bekerja keras sebagai berikut.
  1. Mengembangkan potensi diri, balk berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan.
  2. Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.
  3. Mengangkat harkat martabat dirinya, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.
  4. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.
  5. Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.
  6. Mampu hidup layak.
  7. Sukses meraih cita-cita.
  8. Mendapat pahala dari Allah SWT., karena bekerja keras karena Allah SWT. merupakan bagian dari ibadah. 

B. Tanggungjawab

1. Pengertian tanggungjawab

Pengertian Tanggung Jawab Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya). Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Perhatikan firman Allah SWT. berikut:

كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ"Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,"

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bartanggung jawab. Disebut demikian karena manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang sangat besar untuk bertanggung jawab mengingat bahwa manusia memegang beberapa peranan dalam konteks sosial, individual, ataupun teologis. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individu artinya bahwa manusia harus bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri, yaitu dengan menjaga keseimbangan antara jasmani dan rohaninya sendiri dan juga harus bertanggung jawab terhadap Allah SWT sebagai penciptanya. Tanggung jawab manusia sebagai makhluk individual akan lebih kuat ketika manusia tersebut mempunyai kesadaran akan tanggung jawabnya dan akan berusaha dengan sepenuh hati untuk menjalankan tanggung jawabnya bukan sebagai beban tetapi sebagai kesadaran.

Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Nilai-nilai yang diperankan seseorang sebagai makhluk sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu keharmonisan hidup antaranggota sosial dan tidak mengganggu konsensus nilai yang ada dan telah disetujui bersama. Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah sebuah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung risiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. la bersifat jujur terhadap dirinya sendiri dan juga jujur terhadap orang lain. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya untuk menjalankan tanggung jawabnya dengan sepenuh hati dan orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban untuk kepentingan orang lain.

2. Jenis-Jenis Tanggung Jawab

Ada beberapa tanggung jawab manusia sebagai berikut.

a. Tanggung Jawab kepada Allah SWT.

Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Allah SWT. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. maka manusia bisa mengembangkan diri sendiri dengan pikiran, akal, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya yang telah Allah SWT. karuniakan padanya. Tanggung jawab kepada Allah SWT. menuntut kesadaran manusia untuk memenuhi kewajiban dan pengabdiannya kepada Allah SWT. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. manusia harus bersyukur atas karunia-Nya yang telah menciptakan, memberi rezeki, dan selalu memberikan yang terbaik untuk makhluk-Nya. Oleh karena itu, manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT. dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Perhatikan firman Allah SWT. berikut:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

b. Tanggungjawab kepada Keluarga

Masyarakat yang terkecil adalah keluarga. Keluarga adalah ayah, ibu, anak-anak, dan orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Akan tetapi, tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Tanggung jawab kepada keluarga ini menuntut setiap anggota keluarga untuk mempunyai kesadaran dalam hal tanggung jawab.
Misalnya seorang ayah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar, yaitu untuk melindungi dan menghidupi istri dan anak-anaknya dengan seluruh kemampuannya, seorang ayah yang baik tidak akan pernah lari dari tanggung jawabnya untuk membahagiakan keluarganya. Sama halnya dengan seorang ibu, ibu mempunyai tanggung jawab yang sangat penting, yaitu mengurus suami dan anak anaknya dengan semua tenaga dan pikirannya, seorang ibu juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang saleh dan salehah.
Seorang anak pun juga mempunyai tanggung jawab yang besar kepada keluarga terutama kedua orang tuanya, yaitu dengan membahagiakannya, dengan sungguh-sungguh belajar, menjaga nama baik keluarga, dan berusaha dengan sungguh-sungguh mengoptimalkan potensi sehingga bisa membuat kedua orang tua bangga dengan apa yang kita lakukan.

c. Tanggung Jawab kepada Masyarakat 

Manusia merupakan makhluk sosial, manusia merupakan anggota masyarakat. Oleh karena itu, dalam berpikir, berbicara, dan bertingkah laku, manusia terikat oleh masyarakat. Manusia terikat akan norma norma yang ada di dalam masyarakat. Oleh sebab itu, semua tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Suatu kenyataan bahwa seorang manusia merupakan warga negara suatu negara. Manusia terikat dengan norma-norma atau peraturan, hukum yang dibuat oleh suatu negara tersebut, jadi seseorang

d. Tanggung Jawab kepada Bangsa dan Negara

Suatu kenyataan bahwa seorang manusia merupakan warga negara suatu negara. Manusia terikat dengan norma-norma atau peraturan, hukum yang dibuat oleh suatu negara tersebut, jadi seseorang tidak bisa berbuat sesuai kemauannya sendiri. Apabila perbuatan seseorang itu salah dan melanggar aturan yang ada dalam negaranya, maka harus dipertanggungjawabkan kepada negara.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan dan perbedaan petugas humas & protokol

Laporan PKL Bank Eka | SMKN 1 Kalianda